Jumat, Oktober 19, 2018

Paham akan pilihanku

Mengenalmu membuatku mengerti indahnya berjuang, jalan yang kita tempuh tak mudah, bahkan sesekali aku ingin kembali, namun aku selalu teringat dengan kata yang kamu ucapkan "jika kamu sudah memilih, maka bertanggung jawablah, hadapi apapun resikonya", kata-kata itu selalu membuatku bangkit untuk melanjutkan perjalanan kita. Tapi percayalah kamu, aku tidak pernah menyesal atas pilihanku, sesakit, sepahit apapun yang aku alami, aku tetap menerjemahkannya sebagai buah dari pilihan yang manis. Bersamamu aku mengerti bahwa cinta itu bukan hanya sekedar senyum, tawa, bahagia, namun cinta itu belajar bagaimana kita harus berjuang, bagaimana kita harus ikhlas, sabar, dan bagaimana kita mempertahankan apa yang sudah menjadi pilihan.

Untukmu aku sampaikan banyak terima kasih, perjalanan kita telah mengajarkan aku untuk menjadi lelaki yang kuat, dan sekali lagi aku tidak pernah menyesal memilihmu. Mengenalmu membuatku semakin percaya bahwa ikhtiar itu sangat penting, namun tawakal wajib.

Dari kisah kita aku sepenuhnya sadar, aku harus berjuang mempertahankan pilihanku, namun aku semakin percaya Qoda' dan Qodar itu ada, percuma aku berjuang keras mempertahankan, ketika Allah tidak merestui hubungan ini,maka kita akan berpisah, dan seberat apapun masalah yang kita hadapi jika namamu yang tertulis di Lauhul Mahfudz untukku, maka kita akan tetap bersama. Saat ini hanya pada-Nya aku memintamu, kamu sudah menjadi bagian dalam doa-doaku, dan kamu yang selalu aku semogakan. terahir untukmu lagi dan lagi percayalah karena aku tidak pernah menyesal memilihmu.


Jogjakarta,19-10-2018

Senin, Oktober 01, 2018

Aku memelukmu dalam doa

Bahkan ratusan hari sudah kita lewati. Tidak ada yang terlalu lama, atau pun terburu-buru. Seharusnya seperti itu kan? Seimbang. Bahkan ratusan hari sudah kita jalani. Tepat di detik pertama kamu menemukanku, skenario Tuhan mulai bekerja dengan luar biasa. Tepat di detik pertama kamu mengetahui namaku, seolah-olah ada sebuah ijin yang kukantongi untuk mengenalmu lebih jauh. Tepat di detik pertama percakapan kita tercipta, ada alur lincah yang menari untuk membuat kita tetap terjaga dalam kata. Tepat di detik pertama, kamu memulai segalanya. Tepat di detik pertama, ada rahasia manis milik semesta yang tak pernah bisa diterka oleh kepala.

Ratusan hari sudah berlalu dari pandangan, namun doa-doa masih terus dipanjatkan untuk sebuah kebahagiaan di masa depan. Ratusan hari sudah pergi dari lintasan, hingga akhirnya aku bersyukur kalau kita telah dipertemukan. Ratusan hari pernah kita cicipi. Dan kini, dengan mudah kamu menciptakan rona pada pipi, dengan mudah kita melupa tentang hal-hal pahit yang sempat meretakkan hati, yang pernah hadir lewat spion masa lalu. Ratusan hari sudah kita tapaki, namun masih ada kebimbangan tentang isi hati. Tentang bagaimana perasaan kita sebenar-benarnya. Satu yang aku tahu, kita adalah racikan sederhana yang telah Tuhan rencanakan. Racikan bernama kebahagiaan. Racikan yang mampu menarik lekuk-lekuk senyum siapapun yang beredar di sekeliling kita.

Permulaan itu kugarisbawahi dengan tebal. Pertemuan itu kucatat berulang-ulang. Ada sesuatu yang belum kumiliki, sudah kusyukuri, namun enggan kulepaskan. Entah kapan, sejarah kita bisa dideklarasikan di depan seisi semesta. Entah kapan, aku bisa dengan lantang mengutarakan didepan kedua orang tuamu bahwa kamulah satu-satunya. Bahwa kamulah yang selalu indah. Bahwa segala sesuatunya terasa luar biasa, sesederhana ketika kamu ada. Namun, sejak bertemu denganmu pemikiranku berubah seratus delapan puluh derajat. Ada hati yang semakin dewasa, semakin mengerti, semakin paham untuk mengolah cinta. Ada hati yang lebih tegar, lebih mempercayai bahwa Tuhan lebih ahli merencanakan segala sesuatunya. Ada hati yang libur panjang untuk bersedih dan ada hati yang sudah tak pernah ingin khawatir terhadap apapun. Karena ia percaya, segalanya akan baik-baik saja.

Aku bermimpi memiliki hari yang tak pernah habis kunikmati bersamamu. Suatu hari yang tak pernah selesai. Suatu hari yang mengandeng hari-hari lain untuk mengikat kita dalam doa. Menjaga kita dari kecewa. Menghindarkan kita dari luka. Satu hari yang membebaskan segala rasa takut. Karena bersamamu, itulah inginku. Mulailah terus mengirimkan bahagia, ciptakanlah hal-hal manis agar kepalaku tak bosan mengingatnya. Mulailah jadi yang pertama bertahan melakukan segalanya untukku dan yang terakhir yang takkan melepaskanku. Mulailah segalanya tanpa sebuah akhir. Mulailah di waktu yang tepat, di detik yang Tuhan ijinkan. Aku akan pastikan kita seirama dalam hidup.

Aku memelukmu dalam doaku.

Jogjakarta,01-10-2018

Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...