Selasa, Juli 24, 2018

Lagi lagi kamu

Dear's Kamu..

Mengenalmu adalah anugerah besar yang dihadiahi Sang Pencipta untukku.. berpita cinta, berbungkus bahagia, lengkap sempurna dalam wujud kamu...bahkan untukku kamu bukan sekedar anugerah, tetapi kamu juga rumah tempat segala cerita terurai indah.. Tentang suka, duka, maupun luka.. tentang percaya juga kecewa.. serta, gelak hingga bahak yang berujung pada sesak maupun isak.
Dengan mencintaimu aku jadi mengerti, bahwa terkadang mencintai dengan terlalu tak pernah baik bagi hati..barangkali, yang kita punya bukanlah cinta.. barangkali, kita hanyalah sepasang hati yang berjuang sendiri-sendiri.. mengejar cinta dalam pemahaman yang tak sepaham.. aku mengejar cintamu setengah mati.. kamu (diam-diam) mengejar cinta yang lebih baik dari aku sepenuh hati.. kamu ingin ke utara, aku sudah lebih dulu memilih selatan.. jujur, yang kuingin hanya menjumpaimu.. namun kamu tak pernah jujur ingin menjumpai yang bukan aku.. mana bisa dua jalur dengan tujuan yang jelas berbeda, pada akhirnya dipersatukan..??
Bantu aku mengerti bahwa selalu ada akhir dari sebuah ketabahan, buat aku paham bahwa kesetiaan adalah kewajiban, buat aku sabar dalam berdoa dan menunggumu tersadar.. dan jika hatimu adalah aku, tunjukan padaku bahwa setiap sujudku akan berakhir di surga bersamamu.. terlalu banyak janji yang aku katakan padamu, pada Tuhanku dan hatiku..tegarkan langkahku agar aku bisa menepatinya..Tuhanku tau bahwa kau selalu aku sebut di ujung sajadahku, mendoakanmu adalah caraku mencintaimu.. maaf bila doaku tak indah, cintaku dulu kau anggap tak sempurna..tapi inilah aku dan hatiku..bukan tentang Jawa timur atau Jawa tengah mu.

Tangerang,24-07-2018

Sabtu, Juli 21, 2018

Saat kudengar kabar kau akan menikah dengannya bulan depan

Perpisahan sepatutnya tak menjadikan langitku suram. Ketika ku melihat laut dan merasakan deburan ombak, ku akan mengingatmu meski kita berdua tak ada di sana. Ketika ku lewati malam, di antara cahaya lampu yang menerangi setiap jalanku, ku akan merasakan hadirmu meski kita berdua tak lagi ada di sana.
Ketika ku mengenang tempat yang pernah kita singgahi, percayalah aku melihat bayangmu ada di sana meski raga kita berdua tak ada di sana. Kubisikkan rindu saat kau terlelap agar kau tau bahwa aku tetap ada dan tidak pernah sedikitpun berjalan mundur.
Mungkin segalanya telah berakhir, namun tidak  dengan segala kenangan kita. Mungkin kau sudah pergi tapi tidak dengan hatiku, selangkahpun aku tak pernah pergi. Aku sudah lelah dihantam rasa ini, harus memeluk rasa sakit yang kian menyayat hati. Mengapa sakit sekali?
Satu hal yang membuat aku tersenyum ketika tau alasan yang sebenarnya mengapa Tuhan memberikan rasa sakit ini, Tuhan telah memilihku untuk melewati hal seperti ini karena Tuhan tau bahwa aku mahluk yang paling kuat meskipun seorang diri. Ya hanya sendiri.
Kisah tentang dirimu akan kuceritakan kelak pada anak-anakku nanti,bahwa aku telah menyesal melepas bidadari yang pernah singgah di hidupku.
Tak sedikit lelehan bening dari pelupuk mata tumpah hanya karena siksaan waktu yang mengingatkan kenangan, tak sedikit tawa yang sudah kita goreskan dalam setiap hembusan nafas. Semua itu masih tersimpan rapih disini, dihatiku.
Tangerang,21-07-2018

Selasa, Juli 10, 2018

Kepada malamku

Terima kasih karena masih setia menjadi kawan dalam setiap resah yang coba kuluangkan. Dalam tiap tangis yang hadir tanpa suara. Dalam tiap kekusutan isi kepala.
Maafkan aku karena kau harus melihat wujud asliku dalam setiap emosi yang aku keluarkan. Sebab sekuat apapun aku menghadapi dunia, nyatanya aku juga butuh ruang untuk jeda, bersembunyi, atau hanya untuk beristirahat sampai aku merasa mampu tuk berdiri lagi.
Semesta selalu baik dengan cerita-ceritanya hanya saja aku yang terkadang tidak sekuat itu untuk memerankannya.
Aku lupa bahwa daun tidak bisa menutupi seluruh telapak tanganku, tapi daun mampu menutupi mataku dari semua pandangan baik yang harusnya aku mengerti mengapa semua itu terjadi. Sebab daun pun tak pernah membenci ketika angin menerbangkannya dan membuatnya jatuh ke bumi.
Aku saja yang belum cukup bijak untuk menyadari bahwa hidup adalah sebuah penerimaan yang selalu. Menerima agar dapat melanjutkan hidup. Lalu memahami hal-hal baik apa saja yang sudah disiapkan semesta.
Kepada malam, semoga esok pagi aku bangun tanpa ada keresahan.
Lagi.

"Kelak saat mengingatmu aku akan tersenyum bahagia,Karena kamu yang mendorongku maju hingga sebaik ini".


Tangerang,10-07-2018

Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...