Sungguh dunia memang begitu sempit, Aku bahagia bisa melihatnya lagi meskipun tanpa tegur sapa.
Aku yang dulu tak kuat melihat kau bersama pecundang itu kini terasa begitu biasa saja. Bahkan aku bahagia dan bersyukur melihatnya menua bersama pilihannya.
Aku yang sempat tertatih melupakan sosok kalemnya kini begitu lebar senyumku untuknya. Ya..kuakui aku memang benar-benar sakit kala itu, tapi semesta membuatku tersadar bahwa hal yang kuanggap baik belum tentu baik bagi-Nya.
Doa yang selama ini yang kupanjatkan agar bisa melihatnya kembali sebagian sudah dikabulkan, Aku yang dulu terbuang olehnya karena alasan jauh dan alasan-alasan lain yang menyertai kini kubuktikan aku bisa lebih baik dari si pecundang itu. Aku sudah berdiri sendiri di Jogjakarta, sudah juga dekat dengan lingkungan asalnya dilahirkan. Yang dulu berdalih meninggalkanku karena jauh. Aku tersenyum sinis bahkan aku menertawakan asumsimu.
Hari ini 4 hari aku di Tangerang bisa bernafas lega bisa kembali melihatnya tanpa kesengajaan atau mungkin ini takdir.hehe
Paling tidak selama 5 bulan terakhir di Jogja aku bisa mengobati rasa perihku sendiri.
Kapan kapan kita akan berjumpa lagi pecundang? Entah kapan yang pasti aku selalu akan berusaha mematahkan asumsi yang kau tuduhkan itu, bahwa aku bisa lebih baik dari pilihanmu "katamu" Dulu.
Dan kuucapkan selamat buatnya karena bisa menaklukkan mu.
Tak kusadari perutmu kelihatan membuncit sekarang meski sepintas aku melirik kearahmu. Ya aku tau itu adalah calon buah hatimu bersama nya. Selamat ya...
Dengan berhasil membuatku tersungkur, kamu pikir kamu menang? lalu dengan santainya kamu rayakan sebuah kemenangan semu tanpa melihat sekitar? tanpa menoleh ke arahku..? ceroboh
heyyy..lihat..!! aku tidak mati. aku masih bisa berdiri. dengan sebuah pembelajaran, dengan sebuah pengetahuan baru tentang kamu.
dan terima kasih. karena ini, aku akhirnya mengerti bagaimana membedakan orang sepertimu..
Kamu beruntung, aku tidak berdoa untuk bisa membalas perbuatanmu. karena memang aku ditakdirkan untuk lahir tidak sebagai pendendam. tapi harus kamu ingat baik-baik. takdir telah menentukan bahwa hanya ada dua diantara sepuluh orang yang Tuhan kirim sebagai pendamping terbaik setiap hambaNya. dan sayang sekali ya kamu kehilangan salah satu diantaranya.. Mungkin aku..!
tapi sudahlah..rayakan kemenanganmu..
aku doakan semoga kamu bahagia bersama pecundang itu.
maaf.. aku yakin kamu sudah tau jawabannya hari ini. hari dimana kamu melihatku berdiri setelah tersungkur dengan begitu banyak tikaman pahit olehmu..
See you next time....
Tangerang,24-12-2018