Minggu, Maret 31, 2019

Optimistis, Yakin dan Aku memenangkan peran itu.

Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Bersamaan dengan momen aku bahagia berada di tempat itu.
Saat itu, aku melihatmu.
Aneh... Aku merasa ada yang salah.. Bukan padamu, tapi pada diriku sendiri..
Namun, aku sadar, Aku adalah orang yang gagal. berkali-kali kalah di sudut itu. Sampai-sampai aku merasa tidak berhak merasakan hal yang sama. Hal dimana orang lain mendapatnya lebih dulu. Ya..kamu benar..kebahagiaan.
Lalu ada kenyataan yang paling menyesakkan ketika kamu berhasil menempati kolom yang sudah lama sekali kosong di hatiku. Dimana selama ini tidak pernah sudi aku persilahkan kepada orang lain. Sebuah kolom dimana banyak Barisan yang terpaksa kulumpuhkan agar bisa secepatnya sembuh. Dan itu serupa paksaan yang lembut, Yang tanpa aku sadari Alfabet namamu adalah satu dari sekian alfabet penting dalam hidupku.
Aku tersenyum sekaligus merasa nyeri. Tersenyum karena sudah sangat lama tidak merasakan hal yang sama. Nyeri karena aku tau, ada ribuan kilometer yang terhampar. Terjal, jauh, dan entah apa aku sanggup melewati semuanya sendirian??
Lalu kamu menawarkan banyak hal padaku dan menubrukkannya dengan kenyataan yang kini tengah kita jalani. Kamu tau ini rumit sama seperti aku tau ini akan berlangsung sengit. Tapi kamu berbeda , kamu tau apa yang harus kamu lakukan. Lantas kamu memintaku tinggal. dan aku (memang) tinggal.
Kita sama-sama sadar, perasaan dapat berubah sewaktu-waktu. Apalagi aku bisa jadi hadir saat kamu akhirnya menemukan rona merah yang lain. Aku pun seperti itu. Namun aku memutuskan percaya pada taruhan yang kamu buat.
Suatu ketika, mungkin ada masa yang menjadikan kita harus dewasa dan menentukan pilihan. Aku tidak tau… Rahasia Tuhan terlalu menarik untuk dibahas. Dan aku tidak punya trik untuk mengatasinya, jika masa itu tiba, maka ada dua kemungkinan : Aku gagal (lagi) atau aku (akhirnya) berhasil…
Maka kubiarkan buncahan mimpi ini lepas ke langit dan berharap awan menangkapnya. Lalu hujan akan menurunkannya kembali. Dengan harapan kamu menjadi bait terakhir sekaligus bait terindah dari semua bait yang pernah aku tulis..

-Selamat tidur Sayang-

Sleman, Yogyakarta 31-03-2019

Selasa, Maret 12, 2019

Jangan tanya kenapa aku memilihmu

Aku memilihmu.
Karena aku percaya bahwa aku tidak akan kehilangan diriku sendiri.
Bahkan bersama mu, aku tau cara mencintai dan menghargai diriku sendiri.

Aku memilihmu bukan hanya ingin, tetapi aku memilihmu karena aku yakin bahwa surga menjadi dekat karenamu.

Aku punya seribu alasan untuk tidak memilihmu, tapi ketika Tuhan punya satu alasan saja ketika memilihkan dirimu untuk aku, maka keseribu alasan tadi mendadak tak lagi berarti.

Jika kelak kau tanya kenapa aku memilihmu, maka pahamilah sesungguhnya bukan sempurna yang menjadikan cinta, tapi cinta yang menjadikan sempurna. Bersediakah berjuang dan tumbuh bersama?

Ketika aku memilih kamu untuk menjadi teman hidupku maka saat itu aku sudah siap menerima kamu seutuhnya. Aku siap mentoleril setiap keburukan yang ada padamu pada batas-batas tertentu, melipat gandakan kelebihan yang ada padamu hingga merasa cukup bahwa kamulah yang paling mendekati harapanku. Berharap kesempurnaan kepada manusia biasa adalah kesia-sia an. Sebab hanya Allah SWT yang memilikinya.
Selamat istirahat pejuang :)

Yogyakarta, 12-03-2019

Selasa, Maret 05, 2019

Hanya sekedar kata entah atau praduga

Aku bahagia meskipun terkadang menangis sendiri atas apa yang menggangguku. Iya, sendirian.. karena tak semua orang paham dan mengerti tentang apa yang kurasakan. Tak semua orang menjalani apa yang kujalani. Dan, tak semua orang bisa memahami kemana jalan pikiranku.
Mereka mencibir, mereka menjatuhkan bahkan mereka mencoba membuatku menyerah dan keluar dari arena pertarungan.
Aku sempat putus asa. Aku sempat terasing. Bahkan di wilayahku sendiri.
Ya aku bodoh. Harusnya aku sadar bahwa mereka melirikku karena aku punya hal yang mereka tidak punya.
Aku memiliki sesuatu yang tidak pernah bisa mereka miliki.
Ya..ketegaran salah satunya.
Bersediakah bertukar tempat denganku? Ah aku rasa mereka tidak akan sanggup. Karena memang hanya orang-orang terpilih yang bisa melewati semuanya dengan kondisi tidak mati..! Aku contohnya.
Seseorang benar, ini panggungku. Panggung yang berdiri diatas semangat dan rasa sakit yang melebur menjadi satu. Aku pemeran utamanya disini. Aku pula yang menentukan kemana arah panggung ini akan aku bawa. Entah harus menuju kejayaan, entah justru membawaku ke arah sebaliknya dimana para pembenci menunggu kegagalanku. Iya, semua mungkin hanya tentang kata entah.
Tapi berhenti dan menyerah bahkan sebelum melihat garis finish benar-benar tindakan konyol.
Dan hai para pencibir. Aku tidak sekonyol kelihatannya..

Terkadang pohon kecil berharap pohon besar tumbang diterjang angin agar dia bisa menggantikan posisinya sebagai yang terkuat. Disitulah letak para pencibir bersemayam.

Tangerang, 05-03-2019

Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...