Selasa, Maret 05, 2019

Hanya sekedar kata entah atau praduga

Aku bahagia meskipun terkadang menangis sendiri atas apa yang menggangguku. Iya, sendirian.. karena tak semua orang paham dan mengerti tentang apa yang kurasakan. Tak semua orang menjalani apa yang kujalani. Dan, tak semua orang bisa memahami kemana jalan pikiranku.
Mereka mencibir, mereka menjatuhkan bahkan mereka mencoba membuatku menyerah dan keluar dari arena pertarungan.
Aku sempat putus asa. Aku sempat terasing. Bahkan di wilayahku sendiri.
Ya aku bodoh. Harusnya aku sadar bahwa mereka melirikku karena aku punya hal yang mereka tidak punya.
Aku memiliki sesuatu yang tidak pernah bisa mereka miliki.
Ya..ketegaran salah satunya.
Bersediakah bertukar tempat denganku? Ah aku rasa mereka tidak akan sanggup. Karena memang hanya orang-orang terpilih yang bisa melewati semuanya dengan kondisi tidak mati..! Aku contohnya.
Seseorang benar, ini panggungku. Panggung yang berdiri diatas semangat dan rasa sakit yang melebur menjadi satu. Aku pemeran utamanya disini. Aku pula yang menentukan kemana arah panggung ini akan aku bawa. Entah harus menuju kejayaan, entah justru membawaku ke arah sebaliknya dimana para pembenci menunggu kegagalanku. Iya, semua mungkin hanya tentang kata entah.
Tapi berhenti dan menyerah bahkan sebelum melihat garis finish benar-benar tindakan konyol.
Dan hai para pencibir. Aku tidak sekonyol kelihatannya..

Terkadang pohon kecil berharap pohon besar tumbang diterjang angin agar dia bisa menggantikan posisinya sebagai yang terkuat. Disitulah letak para pencibir bersemayam.

Tangerang, 05-03-2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...