Minggu, Desember 27, 2020

Damai Harlingga Irmawan

Irmawan

Kata terakhir adalah nama ibumu. 
Kau tau nak.. 
Aku sangat bersyukur mengenal dan mencintai ibumu sebelum kamu benar-benar terlahir didunia ini. 
Aku bahkan mencintainya dengan begitu sempurna sebagai perempuan yang menyempurnakan ku.
Dan dulu, aku pernah berkata kepadanya bahwa dia wanita satu-satunya yang akan menjadi mata
untuk melihat keindahan terakhir.

Kau tau nak.. 
Aku akan berusaha menjadi seorang ayah yang bisa membuatmu tetap waras kelak saat dunia membuatmu hampir gila.
Aku akan berusaha menjadi seorang ayah yang bisa bikin kamu merasa seolah segala sesuatunya akan tetap baik-baik saja, bahkan hanya dengan sebuah senyuman.
Aku akan berusaha menjadi seorang ayah yang pelukannya bukan hanya menghangatkan, tapi juga menyembuhkan.
Aku akan berusaha menjadi seorang ayah yang genggamannya bukan hanya mengikat, tapi juga menguatkan.
Dan Aku akan berusaha menjadi seorang ayah yang tidak hanya bisa menjadi alasan atas air matamu, tapi juga bisa menjadi seseorang yang kemudian menghapusnya. 
Iya...aku dan bundamu akan selalu berusaha menjadi seperti yang aku sebutkan untuk mu jagoan kecilku.. 


Sleman, 27-12-2020

Sabtu, Agustus 22, 2020

Mengenang caranya berjuang

Seingatku, pernah kau dan aku duduk tanpa alas di depan rumah, membicarakan apapun tanpa kehabisan obrolan, sampai hilang perlahan bintang berganti sinar sebelum fajar.. Seingatku pernah kau dan aku bersenderan menyaksikan turun hujan, berharap tak sebentar tetes demi tetes itu turun menghujam, hingga ada alasan aku tak segera pulang..
Seingatku pernah kau dan aku berjalan menyisir pantai, kaki menendang air yang datang, di atas pasir tangan menulis juga menggambar sampai akhirnya tersapu ombak lalu hilang.. 
Seingatku kau pernah mengatakan, bahwa tak akan ada apapun yang bisa membuat kita berjauhan, termasuk rasa bosan sebagai jarak terjauh bagi sebuah pelukan..
Seingatku pernah padamu dulu kukatakan, bahwa nanti saat mungkin kau tak sebahagia seperti yang kujanjikan, bukan berarti itu dengan tak sepenuh hati coba kubuktikan..
Seingatku kau percaya bahwa aku bukanlah seorang pembual maupun pecundang.. 
Terimakasih sayang sudah menjadi pelecut semangatku.. 
Terimakasih sayang sudah menjadikanku mengerti tentang artinya berjuang.. 
Panjang umur perjuangan 🙂

22-08-2020

Selasa, Agustus 04, 2020

Kamu adalah salah satu bagian dari rasa syukur

Aku terlahir dari buah cinta sepasang manusia bergelar magister ilmu agama dan pendidikan. 
Tumbuh besar sebagai penyuka ilmu sosial juga matematika..
Dan berakhir di dunia TI. 
Sebuah alur hidup yang bahkan tidak melulu tentang status darah dan sebuah kesukaan..
Toh Nyatanya benar, masa depan memang tidak pernah perduli dengan masa lalu dan sejarah yang menyertainya..

Jadi, Apalagi yang harus aku kejar ketika Tuhan ternyata membuat ku bisa dengan mudah mendapatkan apa yang selama ini tidak terkejar...
Dan apalagi yang harus aku paksakan ketika Tuhan ternyata membuat semuanya tanpa paksaan. 
Ya semua hanya tentang syukur. Dan aku bersyukur, Tuhan memberi ketiga nya sekaligus melalui sosok yang sekarang aku sebut " kamu"..
Selamat tidur sayang...



4-8-2020

Senin, Juni 22, 2020

Hujan dan perasaan, apa sebenarnya korelasinya?

Sudah banyak puisi, novel, film, atau tulisan lain yang menggambarkan tentang hujan dan perasaan. Kebanyakan orang menjadi lebih melankolis ketika langit mulai mendung dan mulai menjatuhkan titik-titik air yang sebenarnya adalah bagian dari suatu siklus dimana air di daratan menguap, menjelma jadi uap air, berkumpul menjadi awan dan kemudian jatuh sebagai hujan. Ya, sebuah perputaran air, di mana air yang berada di bumi akan kembali ke langit, kembali lagi ke bumi, kembali lagi ke langit, dan seterusnya.
Lalu mengapa kebanyakan orang menjadi banyak mengenang ketika turun hujan, apalagi jika sedang sendirian?
Bahkan aku pun tak luput dari perasaan aneh itu.

Langit mulai menghitam. Angin terasa semakin dingin. Aku menatap hujan yang mulai turun dari balik jendela kaca di tempatku berada. Kemudian perasaan-perasaan itu menyerbu masuk tanpa diundang(rindu) . Ada begitu banyak rindu. Aku merindukan rumah, kampung halaman yang jauhnya puluhan kilometer dari tempatku berada. Ketika hujan turun di sana, aku bisa melihat pelataran yang luas dan seluruh pohon-pohon menjadi basah. Ada sawah di samping rumah yang ketika hujan deras reda akan menjelma menjadi lautan tempatku dulu bermain perahu dari pelepah pisang. Hujan juga mengingatkanku pada segelas kopi hitam buatan ibu, yang akan menemani kami selagi bercerita tentang apa saja sambil menunggu hujan mereda. Hujan, kopi,ibu dan kedua adikku adalah perpaduan sempurna yang tidak akan bisa kudapatkan penggantinya di manapun di seluruh dunia.

Hujan di luar jendela makin deras dan mendadak aku ingin pulang.
Bukankah kata “pulang” menjadi semakin bermakna jika telah mengerti artinya “rindu”?
Hujan terus tumpah dan menyerangku dengan butiran-butiran kenangan yang lain.
Barangkali kenangan-kenangan itu akan terus saja jatuh menyerbuku seperti hujan, untuk kemudian kembali lagi pada muara bersama aliran air, kemudian berkumpul lagi menjadi awan dan jatuh lagi mencariku ketika hujan turun. Maka aku masih saja tidak mengerti, apakah yang jatuh dari langit itu air, atau memang kenangan-kenangan yang tersimpan?
Ahh. Aku tidak peduli lagi.
Bukankah hidup ini sejatinya memang bertujuan untuk membikin kenangan? Asalkan aku terus berjalan maju dan tidak lagi kembali ke belakang, aku rasa aku akan tetap baik-baik saja.


22-06-2020


Rabu, Juni 10, 2020

Selamat ulang tahun ibu

Pekerjaan membuat aku sibuk mengurusi dunia..
Rumitnya cara untuk sekedar bertahan pada sebuah hidup yang semakin lama semakin sulit membuat aku tidak sempat memikirkan apapun termasuk dirinya.
Dan hasil dari sebuah keringat berupa materi yang setiap bulan bisa aku kirim membuat aku merasa bahwa aku berhasil membahagikannya. 
Tapi...
Aku salah..
Aku salah karna berpikir ketidak hadiranku untuk bekerja membuat nya merasa nyaman..
Aku salah karena berpikir materi yang selalu aku kirim kepadanya membuat dia merasa tenang..
Dan aku salah karena berpikir dia bahagia..
Aku salah..
Kebahagiaan jauh lebih sederhana dari apapun..
Merasa kesal setiap dibangunkan dan disuruh mengantarkan ke pasar adalah kebahagiaan tak tergantikan.
Mendengar dia melantunkan ayat suci pada siang hari adalah kebahagiaan tak tergantikan.
Dan waktu dimana aku bisa selalu bersamanya adalah kebahagiaan tak tergantikan.
Maaf jika tahun ini aku tidak bisa memberikan kebahagiaan sesederhana itu..
Aku berharap Tuhan masih memberikan kesempatan untuk bisa melakukannya tahun depan..bersamamu..

Selamat ulang tahun ibu.


10-06-2020

Kamis, Mei 07, 2020

Me(romantis)kan

"Aku Sayang kamu"
Kalimat itu jelas, lantang, dan gamblang . Aku sayang kamu . Bagian mana dari kalimat itu yang tak kamu mengerti?
Ku perjelas ya..!! 
Aku? Ya, akulah subyeknya di sini.
Sayang ? Hmm baiklah, kalimat ini menjelaskan banyak hal. Rasa tak mau kehilangan, rasa peduli ? Ya, rasa-rasa itu tergambar jelas dalam sayangku.
Kamu ? Perlukah aku menjelaskan lebih jauh tentang kata yang satu ini ? Kamu tahu pasti siapa “kamu” di sini.

"Aku sayang kamu"
Mungkin aku terlalu muluk-muluk, mungkin juga aku terlalu naif. Terucap kata-kata di atas bukanlah suatu hal yang mudah bagiku. Coba kuhitung, mungkin hanya sedikit orang yang pernah kuberi kata-kata yang kuanggap sakral dan bukan main-main ini.
Tapi begitulah..kata-kata itu membuat aku tidak pernah punya alasan untuk bisa membuat kamu sedih, sakit atau kecewa. Aku hanya punya alasan untuk tetap seperti ini, membuat kamu nyaman, berhasil membuat kamu bahagia untuk saat ini, esok dan selamanya. 

7-5-2020

Kamis, April 16, 2020

Dear You (Wanita berkelahiran Agustus)

Ada yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Ada yang hanya sibuk memandang masa depannya dari kejauhan. Ada yang telah mati-matian berjuang akhirnya merasakan nikmatnya dikhianati. Dan ada yang sampai hari ini masih membuang waktunya dengan mengutuk keadaan karena merasa bersalah atas masa lalunya.
Ah kawan..berhenti menangisi dirimu sendiri..ini hidup..!!
Proses dimana dia akan menarikmu secara paksa ke satu sisi, lalu melontarkanmu ke sisi sebaliknya. tidak perduli kamu siap. tidak perduli kamu lengah. 
Percuma meratap. Percuma mengeluh..hidup tidak akan menunggu airmatamu sampai habis bukan?
Kata orang, ketika Tuhan mengambil sesuatu darimu, maka Dia akan mengantinya dengan sesuatu yang lain. kamu percaya teori itu? Bukankah diatas kertas itu hanya sekedar teori? menurutku iya..karena jika itu benar sekalipun, nyatanya banyak orang yang ( mengaku ) percaya, tapi pada prakteknya tidak ( mau ) melakukan apa-apa.
Bagaimana denganmu? berharap Tuhan tiba-tiba menurunkan belas kasihan? berharap Tuhan tiba-tiba memberimu hadiah menyenangkan? Sedang kamu tidak melakukan apapun dan sibuk meratapi apa yang menjadi kekuranganmu.Hmmm..lucu!! 
Hidup tidak pernah memberi kebahagiaan secara gratis kawan. 
Sebut saja aku memperkeruh keadaan..sebut saja aku menabur garam di luka yang kamu rasakan..tapi memang sepertinya kamu perlu digertak agar tau arti bersyukur.
Jadi..tidurlah sekarang.pejamkan matamu..Kamu beragama bukan? serahkan dan percayakan semuanya pada aturan Tuhan. jangan membantah,jangan mengeluh. Kamu hanya ditinggalkan dan disakiti oleh manusia..menurutku sakitnya tidak separah jika Tuhan memutuskan menyakiti dan meninggalkanmu.
Jadi apa lagi yang perlu kamu ratapi..?
Selamat menatap kebahagiaan wanita berkelahiran Agustus. Semoga esok kamu jadi pemenang di kehidupanmu.🙂


16-04-2020

Selasa, Maret 03, 2020

Sepakat

Kita sepakat menjadi sepasang yang serupa. Tanpa harus sama, tanpa harus menekan dan memaksa. Membebaskan diri dari keluhan. Selamat saling menahan diri, selamat saling menewaskan ego yang kerap memaki.
Kita sudah sangat jauh dari jejak pertama, tak usah mengkhawatirkan hujan akan lekas-lekas menghapusnya, tetap jaga langkahmu, topang tubuhmu, teruslah menggenggam pada tangan yang sama. Tak usah menoleh, tak usah berbalik, tak ada siapa-siapa, hanya manusia ini yang ada di sampingmu.
Tenang, kita tak menjauhi masa lalu, kita hanya sedang mendekat pada kenangan yang baru. Siapkan senyum bahagia dan tawamu, siapkan perasaanmu di hal-hal lucu.
Tak perlu tergesa-gesa, tujuan kita sama. Setidaknya kita saling mengupayakan, tak ada lagi rasa sakit, tak ada lagi kecewa, tak ada lagi salah arah. Tuhan tau, kamu pantas bahagia, bersamaku.
Panjang umur perjuangan.

3 maret 2020

Selasa, Januari 28, 2020

Apa yang paling membahagiakan?Angan kah.

Sebuah naskah utuh dengan prolog sempurna aku persembahkan kepada seseorang diujung jalan sana. Matanya menatap tajam. Memandang sebuah kebisuan yang kupelihara dan entah kenapa tidak mampu untuk aku utarakan.
Frasa-frasa telah aku susun sedemikian rupa. Seperti seorang bocah bengis yang sedang merencanakan sesuatu demi mendapatkan apa yang jadi keinginannya. 
Bolehkah sesekali aku egois?
Hey..kemarilah, aku punya mahkota untuk menyempurnakan kepalamu. Mahkota yang aku bentuk dari sebuah kepingan pahit, dari kerasnya omong kosong berjudul pengorbanan. Pakailah mahkota ini. Jadilah penguasa. Jadilah ratu. Atau jadilah semuanya sekaligus.
Taklukkan semua yang kamu lihat dengan mahkota itu. Injak pundakku, dan jangan menunduk agar mahkota itu tetap berada diposisi yang pas...
Tapi tunggu..! Tatapan itu..? senyuman itu..? Aneh sekali.
Matanya tercermin sebuah cinta. Hening suaranya diterjemahkan menjadi ribuan dialog-dialog kiasan yang mungkin tidak terdengar namun mampu aku rasakan.
Bibir mungilnya mulai tersenyum. Tangan nya mulai bergerak, hujan turun, aku berbalik arah.. untuk kemudian di suatu pagi yang cerah, kita duduk sendirian, lalu menyadari, bahwa kita memang sama-sama bodoh waktu itu.



Yogyakarta, 28-01-2020

Rabu, Januari 08, 2020

Nyatanya aku belum berdamai dengan diriku sendiri.

Berdamai dengan orang yang nyebelin, pernah. Berdamai dengan orang yang mengganggap musuh atau sebaliknya, pernah. Berdamai dengan orang-orang yang masuk dalam daftar ‘orang yang menyayangi’, juga pernah. Berdamai dengan masa lalu, berdamai dengan rasa sakit, berdamai dengan penyakit, semuanya juga pernah.
Lalu, apa yang paling sulit dari semuanya? Berdamai dengan diri sendiri. Ternyata rasanya menyakitkan. Karena sulit dan tidak mudah sama sekali. Dan saat aku berada di titik tidak bisa memaafkan, aku mulai menyalahkan diri sendiri atas ketidaksempurnaanku. While I know that, tidak ada manusia yang sempurna. Aku juga merasa menjadi orang yang punya lebih banyak kekurangan dibanding orang lain. Seolah-olah aku orang yang paling tahu ada berapa banyak jumlah kekurangan di setiap masing-masing orang. Dan kelamaan, aku bisa membenci diri sendiri.
Ikhlas dan pasrah. Adalah dua hal yang paling sulit kulakukan. Dan setiap aku sedang akan belajar ikhlas dan pasrah, aku melibatkan Tuhan. Karena aku merasa tak sanggup. Tapi saat ada tangan Tuhan yang ikut membantuku untuk ikhlas dan sabar, rasanya jadi lebih ringan. Dan saat ini, aku sedang berada di titik mencoba berdamai dengan diri sendiri. Untuk apa? Membuang segala hal yang negatif yang di otakku, membuat diriku lebih tenang, dan melihat diriku apa adanya. Hingga saat aku bercermin, aku melihat seorang manusia yang memang biasa berbuat salah dan punya banyak kekurangan. Biar aku gak naif.
Kenapa damai menjadi sebuah kata yang sulit? Memaafkan menjadi sebuah kata yang bermakna berat? Karena aku memang belum bisa benar-benar berdamai dengan diri sendiri. Tapi percayalah, bahwa aku akan terus belajar. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diriku sendiri. Karena bahagia itu kan kita yang ciptakan. Tapi memang aku tak mau menggantungkan bahagiaku di tempat yang salah. Dan tak mau jauh-jauh mencari. Karena memang bahagia itu ada di diriku sendiri.
Lalu jika aku tak bisa berdamai dengan diri sendiri, bagaimana caranya aku bahagia? Bagaimana caranya aku menikmati hidup? Dan bagaimana caranya aku bisa menerima diriku apa adanya. Selain mencoba untuk berdamai, aku juga mencoba untuk selalu berdoa pada Tuhan. Tidak harus selalu menengadahkan tangan, tapi setidaknya Tuhan tahu apa maksudku dan Tuhan melihat usahaku dalam belajar.
Belajar menerima diri sendiri dan belajar menghapus masa lalu.



Yogyakarta, 08-01-2020

Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...