Jumat, Desember 20, 2019

Pergilah jangan pernah hadir meski hanya sekedar mimpi (masa lalu).

Aku memang tak mampu melupakanmu sepenuhnya, aku masih melakukan hal yang sama sebelum perpisahan ini, aku selalu mengingat namamu sebelum tidurku dan beberapa kali memimpikanmu dengan pengandaian yang indah. Tapi ketahuilah, aku memiliki kemauan keras untuk meninggalkan masa lalu yang tak pernah bersahabat denganku. Beri aku waktu untuk benar-benar menghapus semua tentangmu, tentang kita, semua yang berhubungan dengan kita. Dan ketika waktu itu datang biarlah semua tentang kita hilang di telan sang waktu. Entah itu cepat ataupun lambat.

Tak selayaknya aku tetap bertahan di masa lalu yang tak pernah memberikan kesempatan padaku untuk bahagia. Perpisahan memanglah sudah seharusnya terjadi. Bertahan pada hubungan yang semakin menyesakkan hatipun juga bukan pilihan yang terbaik untuk kita.Sudah sepatutnya kenangan itu pergi, aku selalu mecoba merelakannya.

Sudahlah, biarkan aku dengan rasaku dan kamu dengan rasamu. Biarlah berlalu, karena aku percaya waktu yang akan menghapusmu. Pergilah, biarkan aku dengan rinduku yang tak pernah sampai ini. Jangan sekalipun engkau kembali. Kumohon..


Yogyakarta, 20-12-2019

Kamis, November 28, 2019

K.I.T.A

Kita pernah kehujanan sepanjang perjalanan yang kita jalani. Menggigil..kedinginan..untuk tetap bersama disebuah malam yang begitu pekat. Kita pernah harus menghadapi terik matahari yang tidak perduli bahwa kita sedang menghindarinya. Kita pernah harus melawan arus sungai yang deras, pernah harus menyelami lautan. Hanya demi sebuah kebersamaan yang kita banggakan.
Kita pernah melihat matahari terbit bersama. Pernah memandang bulan purnama, kita berdua diam, lalu terpesona. 
Kita pernah melakukan perjalanan yang membuat kita saling mengenal. Meski diperjalanan kita pernah saling memaki, sedikit benci, bahkan ingin pergi. 
Tapi..kita tahu disini kita tidak sendiri. Kita sadar diri. Dan kita memilih untuk tetap melakukannya bersama-sama.
Kita punya sebuah mimpi. Ke tempat-tempat yang akan membuat kita semakin bijaksana. Ke tempat-tempat berbahaya yang akan semakin mendekatkan kita. Yang akan semakin membuat aku dan kamu sama-sama yakin bahwa kita pantas saling melengkapi satu sama lain.
Dan perjalanan kita tidak memerlukan peta. Kita akan berjalan ke arah dimana matahari tenggelam. Dimana aku dan kamu bisa saling menjaga.
Ya..hanya aku dan kamu. Bukan dia, mereka, atau siapapun.

Yogyakarta, 28-11-2019

Sabtu, November 09, 2019

Olehmu aku tersembuhkan

Aku pernah hancur karena terlalu percaya.
Pernah juga patah karena memilih orang yang salah.
Aku pernah terkubur dalam-dalam dihati seseorang yang kuarungi dengan niat untuk bisa kumengerti.
Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.
Aku pernah hancur lebur ketika kasihku tak sampai.
Aku pernah ditinggalkan karena menunggu.
Aku juga pernah dihakimi karena terlalu jujur.
Aku pernah ditikam sampai direlung hati.
Aku juga pernah disuruh menunggu ketika dia menunggu orang lain.
Aku pernah seperti itu, Sehancur itu aku pernah berjuang, berkali-kali bangkit hanya untuk dihancurkan.
Aku hanya ingin kau tau bahwa aku pernah sehancur itu.
Dan pada akhirnya aku dipertemukan denganmu.
Terima kasih Tuhan telah Engkau kirimkan seseorang yang bisa menjadi pengobat hati.
Seseorang yang mampu menerima segala kekuranganku.
Mungkin benar kata Sudjiwo Tejo "Tuhan itu Maha asyik, terkadang untuk menyelamatkanmu dari orang yang salah Ia mematahkan hatimu".

Jombang, 8-11-2019

Minggu, Oktober 06, 2019

Ceritakan tentangku

Ceritakan aku pada orang lain.

Terserah, apapun itu. Aku ingin tetap hidup dalam untaian hidup, aku ingin tetap bernafas meski di hadapanmu, ragaku hampir tak berbekas.

Ceritakan aku pada orang lain.

Terserah, apapun itu. Lantas biarkan tulisan ini menjadi bukti bahwa kakiku pernah menapak di bumi. Hidup menata puing, redup tanpa mengukir nama dalam sesak semesta.

Ceritakan aku pada orang lain:

Terserah, apapun itu.

Sebab Aku. Pernah hidup dalam rasa sakit yang akhirnya tersembuhkan.

Yogyakarta, 06-10-2019

Selasa, September 24, 2019

Senyum tak lantas membuatmu terlihat sebagai orang baik (pecundang)

Sebuah naskah hidup terukir dengan bengis pada sebuah kertas usang yang kotor.
Goresan-goresan rasa sakit, bercampur menjadi sebuah candu yang menyesakkan.
Baik penulis, maupun sang penikmat, sama-sama muak akan apa yang mereka hadapi kemudian.
Kenapa bisa begini? Begitu banyak para munafik yang merasa benar diantara kesalahan orang lain, seolah dia diciptakan sebagai korban dan pahlawan diwaktu yang bersamaan.
Aku jengah, sejengah sebuah drama yang dilakoni sungguh-sungguh bahkan oleh orang yang sama sekali tidak pantas.
Skenarionya sangat matang,alur cerita pun dibuat sepedih mungkin,aku digiring sedemikian rupa pada sandiwara kotor yang terpaksa aku nikmati dengan mata telanjang.
Busuk..!! Adakah kata yang lebih halus dari itu?
Nyatanya mereka itu benar-benar busuk.
Punya satu wajah yang tersenyum ramah di bagian depan, sekaligus wajah lain yang tidak kalah santun dibagian belakang.
Tidak..aku bukan tidak mampu memberontak. Hanya saja, bukankah tidak baik menjadi waras ditengah gerombolan para orang gila?
Mereka pura-pura menangis meski dalam hati mereka tidak perduli.
Mereka pura-pura bijak padahal kedewasaan pun tidak pernah mampu mereka buktikan.
Mereka benar, dan orang lain salah.
Mereka sutradara dan orang lain pemeran.
Mengkambing hitamkan karakter yang mereka buat sendiri, untuk kemudian mereka jadikan alasan bahwa merekalah pahlawan sebenarnya.
Apa definisi pahlawan bagi mereka?
Siapa pahlawan sebenarnya bagi mereka?
Seseorang yang datang di akhir sebuah kisah dan meluruskan apa yang mereka anggap telah bengkok sebelumnya?
Lalu kenapa harus datang diakhir sebuah cerita?
Kenapa tidak di awal cerita? Atau mungkin dipertengahan cerita?
Bukankah meluruskan hal yang bengkok juga harus disertai manfaatnya setelah lurus kembali?
Mereka kawan diwaktu yang sama.
Mereka pun lawan diwaktu yang lain lagi.
Bertukar tempat sesuai kemauan mereka sendiri.
Agar mereka tetap harum, meski korban mereka mengeluarkan bau busuk.
Siapapun bisa mereka korbankan, walaupun itu “sahabat” mereka sendiri.
Mereka Absurd..seperti tulisan ini.


Yogyakarta, 24-09-2019

Sabtu, Agustus 17, 2019

Impian lelaki pendosa dan Introvert akut

Introvert

Penyuka sendiri

Tapi takut kesepian.

Kaku

Keras kepala terlihat egois

Masa bodoh

Terserah....Terserah isi kepalamu menilai.


Tuhan, ,

Aku punya mimpi yang sederhana.

Kelak, di sabtu soreku. Aku ingin duduk manis di teras depan rumahku. Menikmati kopi hitam dan pisang goreng yang tak di jual di kedai manapun selain di rumah. Sembari melihat riang gembiranya tawa anak-anakku bergurau dengan ibundanya.

Yogyakarta, 16-08-2019

Selasa, Agustus 06, 2019

Aku menulis apa yang langit tuliskan untukku

Apa yang lebih baik daripada duduk di samping jendela menatap rinai hujan?
Yaitu ketika kita berdua berlari kecil saling menutupi kepala lalu berteduh dan bercerita panjang.

Apa yang lebih nyaman daripada keramaian sebuah pesta?
Yaitu duduk di sampingmu, tanpa sepatah kata. Kau bersandar di bahuku, kepalaku bersandar di kepalamu. Hati kita seimbang sehasta bahu.

Apa yang lebih menyenangkan daripada menyaksikan band kesayangan di depan mata?
Yaitu duduk di satu meja yang sama denganmu, mendengarkan kau begitu antusias membicarakan tentang mimpi-mimpimu, tentang hal yang kau sukai, tentang gelak-gelak tawa lucu.

Apa yang lebih menyenangkan daripada pulang di keadaan jalan yang lengang?
Yaitu menelusuri macet panjang, dan kau memeluk pinggangku di belakang. Menempelkan dagumu di bahuku. Dua tubuh begitu dekat menghempas segala ragu seakan berharap roda tak berjalan barang seujung kuku.

Apa yang lebih terasa begitu tenang ketimbang kesunyian?
Yaitu memeluk tubuhmu. Mendekapmu erat-erat, mengikatmu kuat-kuat, mencium wangi tubuhmu di hidungku, mengalungkan erat tanganku di tubuh kecilmu.

Bersamamu, saling diam dan begitu hening tak pernah jadi masalah. 
Bersamamu, perjalanan pulang kuharap menjadi begitu panjang.
Bersamamu, mendengarkan tak kunjung menyentuh kata bosan.
Bersamamu, hujan tak pernah terasa menyebalkan.
Bersamamu, memeluk raga tak kusangka rasa-rasanya begitu nyaman.

Begitulah..
Begitulah tentang dirimu di kepalaku sayang.


Yogyakarta, 09-08-2019


Jumat, Juli 19, 2019

Sebut saja egois itu bukti saling menyayangi

Apa Kamu tau, bahwa terkadang aku mengalah agar kamu tetap nyaman berada disisiku..
Lalu Disela-sela pertarungan kita memenangkan ego masing-masing, apa pernah kamu terpikir bahwa kadang aku sengaja diam dan melupakan egoku hanya agar kamu tetap mau bercerita kepadaku..tentang segala hal. Apapun itu. Bahkan hal yang mungkin melukaiku.
Ah iya, kamu pasti tidak sempat memikirkan apapun kecuali tentang dirimu sendiri.
Bukan, ini bukan salahmu, ini juga bukan kesalahanku. Kita hanya sedang saling menyayangi mungkin. Hingga begitu bingung harus melakukan apa agar tidak saling menyakiti.
Sebut saja aku yang egois, karena tidak ingin kamu dicintai siapapun selain aku dan Tuhan kita. Meski kadang berlebihan Tapi nyatanya Caraku sama sekali tidak memisahkan kamu dari duniamu bukan?
Lalu jika bukan egois, apakah aku seorang pecundang yang sama sekali tidak tau bagaimana harus membahagiakan pasanganku? Membahagiakan kamu lebih tepatnya?
Yaah ternyata ini hanya tentangku. Lagi-lagi kebesaran hatiku mampu memenangkan kamu di segala kemungkinan. Di segala peperangan.
Dengan harapan, Semoga saja caraku mampu membuat Tuhan kita yakin bahwa dia menyatukan pasangan tepat di waktu yang tepat pula.
Selamat tidur sayang. Tenang saja, hatiku masih lebih hangat ketimbang jaket dan mantel tebal yang bahkan nyalinya terlalu ciut untuk sekedar melindungimu dari dingin.

Yogyakarta, 19-07-2019

Rabu, Juni 19, 2019

Untuk gula jawaku, Terima kasih.

Hey gula jawa ku, bagaimana kabarmu? Boleh kan aku memanggilmu "gula jawa" ku? Semoga kau selalu berada didalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Disini, aku sedang menyesap teh tawar hangat sambil menatap wajahmu. Iya, wajahmu yang sengaja kujadikan wallpaper di layar handphone-ku, agar bisa kunikmati selalu lekuk indah wajahmu. Boleh kah aku menanyakanmu sesuatu? Bagaimana kau bisa menemukan ku? Bagaimana caranya kau bisa tahu bahwa ternyata aku ada di dunia? Bagaimana bisa gula jawa sepertimu tertarik dengan cobek batu seperti aku? Apa mungkin karena aku terlihat kuat, tegar, dan halus? Tidak. Cobek batu seperti aku tidak sekuat yang kamu kira, aku tidak sekuat, setegar, dan sehalus yang kamu kira. Aku adalah cobek batu yang telah di tempa ulekan berkali-kali.. Aku cacat, aku rusak, aku tidak sempurna. Lalu apa yang membuatmu yakin untuk memilih dan menerimaku? Bagaimana bisa Tuhan menciptakanmu dengan hati dan jiwa yang besar? Aku rasa, gula jawa sepertimu selayaknya mendapatkan gula pasir yang putih dan bersih, tapi mengapa kau malah memilih aku yang jauh dari lingkunganmu? Ahh.., benar-benar tidak habis pikir. Hey gula jawa ku, Izinkan aku berterima kasih untuk ketulusan hatimu, untuk segala cinta yang kamu ikhlas kan untukku, untukmu yang berbesar hati dan berjiwa besar ikhlas menerima kekurangan, kesalahan serta ketidaksempurnaan ku. Terima kasih karena telah memintaku untuk menemani hidupmu hingga tua, terima kasih karena telah bersedia mengajakku serta untuk membangun cinta,. "Ahh.. benar-benar…", Gula jawa ku adalah hadiah yang paling istimewa, "Tuhan, berikanlah yang terbaik untuknya. Doa yang akan selalu ada disetiap malam-Mu sebelum akhirnya menutup hari yang panjang. Dan terima kasih telah menghadirkan dia untukku…"

Jombang, 19-06-2019

Jumat, Mei 24, 2019

Malam ini aku hanya berniat membuatmu tersenyum,maka tersenyumlah pejuang

Aku mulai malam ini dengan menunggu didepan pintu rumahmu, datang lebih awal dari permintaanmu, menunggumu sampai kau selesai dengan apa yang saat itu membuatku menunggu, memberi beberapa hiasan di lekuk wajah dan bajumu.

Yang aku sendiripun tak sekalipun hirau tentang itu, aku hanya butuh senyummu, tak lebih dari itu.
Aku berdiri dengan berbagai perasaan disini, resah dan bahagia melebur kala menunggu dengan hati yang tak bisa terungkapkan, mungkin tak juga harus diungkapkan.
Aku ingin lebih sempurna untukmu meski hanya malam ini, membuatmu sejenak lupa akan mereka yang menertawakan kita sebelum ini.

Membuatmu sejenak lupa akan mereka yang selalu singgah dan mendatangimu tanpa ada rasa berarti digenggaman mereka.
Aku berharap malam ini sedikit berbeda, aku ingin berjalan bersamamu, berdua mengitari langit malam, memastikan bintangnya kokoh disana, aku harap angin malam pun mendukung kita.

Aku harap ada kenangan berarti yang bisa ku berikan untukmu malam ini.
Aku harap aku tak mengecewakanmu, memberi semampu dan seperlumu.

Dan aku pun beharap kamu memikirkan perihal yang sama tentangku.
Malam ini aku ingin sedikit menjadi penguasa, mengendalikan remang dan menciptakan cahaya.
Menjagamu, membagi sedikit kebahagiaan yang masih kurencanakan sejak pagi tadi.
Kau, imajinasiku sayang.

Sleman, Yogyakarta 23-05-2019

Sabtu, Mei 11, 2019

Memang benar, Jodoh tak akan tertukar


Akan ada saatnya seseorang yang telah lama menunggu dipersatukan dengan orang yang telah lama menunggunya, Maka bersabarlah dalam menanti jodoh. Karena bukan siapa cepat dia dapat, Tetapi siapa taat jodoh mendekat.
Jodoh kita tak akan tertukar dengan orang lain, Orang-orang baik itu jodohnya lama, karena mereka lah orang-orang pilihan, dibandingkan harus terburu-buru dalam menentukan pilihan hingga akhirnya salah memilih karena hanya sebatas pelampiasan.
Tak perlu mencari yang sempurna, tetapi dia yang mampu menyempurnakan kekurangan yang kita miliki. Tak perlu yang kaya raya seperti Sulaiman dan Bilqis ataupun Khadijah, tetapi carilah dia yang pandai bersyukur dengan rejeki yang Allah berikan untuk menafkahi rumah tangga dengan halal.
Cantik atau tampan itu semua datang bersama rasa cinta kita terhadap pasangan nantinya.
Semua bisa kita beli dengan uang, tetapi yang indah akhlaknya, santun perangai'nya hanya bisa dimiliki mereka yang mau berbenah diri dan memperbaiki akhlaknya.
Kembalikan semua pada pemilik cinta, Dia-lah yang akan menentukan mana yang terbaik untuk kita.
Memberikan seseorang yang mampu menghapus air mata ketika kita menangis, yang menyanggah langkah kaki kita ketika lelah untuk berjalan, Karena melangkah dan menitih jalan hidup tak semudah yang direncana manusia..
Kamu tahu??
Aku pernah mencoba menyendiri, dan ternyata tak lebih baik dari saat aku bersamamu. Karena bersamamu aku merasa ada.
Yogyakarta, 11-05-2019

Sabtu, April 20, 2019

Ternyata Skenario Tuhan memang indah sayang

Hidup, cinta, kejayaan, prinsip atau apapun yang sedang kita kejar itu bukan cuma tentang menang atau kalah. Bukan juga tentang menjadi yang terkuat atau yang terlemah.
Aku rasa kamu hanya lupa sayang,
Maka kesinilah, duduk disampingku, biar aku ingatkan satu hal..!!
menang dan kalah, terkuat dan terlemah adalah sebuah proses. Bukan sebuah hasil..!!
Menang tidak selalu melulu tentang keberhasilan..kalah pun bukan berarti gagal.
Toh nyatanya kita berada disatu poros lingkaran, dimana hari ini kita tertawa disatu sudut, besok kita akan menangis sejadi-jadinya karena ditarik paksa ke sudut yang lain. Dan memang selalu begitu.
Tapi anehnya, sering sekali aku melihat balada dua orang dungu yang sedang sibuk dengan perannya masing-masing.
Yang menang seakan lupa ingatan bahwa Tuhan mampu merubah posisinya kapanpun dan dimanapun, yang kalah pun tidak kalah bodoh karena merasa telah gagal dan bergantung pada sebuah keajaiban..!!
Kalian percaya? Aku pernah ada disatu titik terendah, dimana kasta membuat cinta menjauh. Prinsip membuat aku ditertawakan, dan perjuangan dianggap sebagai sesuatu yang pantas dilihat sebelah mata.
Aku kalah?? Tidak..
Nyatanya hari ini aku berhasil membungkam mulut-mulut para pembenci itu dengan sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan.
Aku berubah? Juga tidak..
Membungkam mulut mereka sudah lebih dari cukup. Karena bagiku..Membalas kelakuan mereka hanya akan menjadikan aku seperti mereka..seperti kata mereka..
Dan apa rahasianya aku bisa merangkak dari tempat terendah?? Next post aku jawab jika tidak lupa.

Yogyakarta, 20-04-2019

Kamis, April 11, 2019

Untuk mu yang pernah satu mimpi denganku

Untuk mu yang pernah satu mimpi dengan ku. sebentar dengarkan untuk kali ini saja, malam ini berbeda rasanya dari yang aku lewati kemarin–kemarin, spesialnya saat ini, aku merasa lemah yang paling hebat yang tidak sanggup aku lawan, tidak ada sebab lain selain karna rasa rindu yang tiba–tiba datang sekuat ini.

Kau pernah menjadi teduh saat aku terbakar panas atau pula saat dinginnya basah kuyup.

Kau pernah menjadi tenang saat aku takut melangkah atau juga meledak marah.
Kau adalah bahagia dalam cara yang menyakitkan.

Sungguh kau pernah membahagiakan sebelum aku sehancur ini.

Kepadamu membuat aku berani menjatuhkan hati disebelahmu, menitipkan hati ku yang ku percaya bisa kau jaga, saat kau berhasil membawa ku keluar dari hal-hal yang ku punya di masa lalu aku telah menjadikan diriku seseorang yang baru untuk mu dan kemudian kau pamit mundur mengulang luka di masa lalu membuat aku harus menelan lagi obat yang sebelumnya sudah selesai ku minum.


Kau pergi di ujung mimpi membiarkan aku tenggelam sendiri kau memilih berhenti saat aku mulai memperjuangkan mu. Dengan cara yang termanis kau berhasil membuat ku meratapi puing diantara reruntuhan kisah lama meminta ku merelakan tentang kita yang cepat atau lambat akan berakhir.


Maka Terima kasih

Untuk disembukan dan dibuat sakit…
Untuk perjumpaan dan selamat tinggal…
Untuk yang ku bangun dan kau buat runtuh…

sampai aku terbiasa….

Mau tau susahnya untuk jadi terbiasa? Bukan satu dua hari, bukan minggu, bukan bulan, tapi melupakan mu jauh lebih lama dibanding waktu kita saat bersama.

Aku akan baik-baik saja tanpa kamu, lebih baik dari saat masih bersama mu. Percayalah kamu benar-benar mengalahkan logika dan aku juga sangat terobsesi menjadi rival yang akan melewati mu.


Yogyakarta, 11-04-2019


Minggu, Maret 31, 2019

Optimistis, Yakin dan Aku memenangkan peran itu.

Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Bersamaan dengan momen aku bahagia berada di tempat itu.
Saat itu, aku melihatmu.
Aneh... Aku merasa ada yang salah.. Bukan padamu, tapi pada diriku sendiri..
Namun, aku sadar, Aku adalah orang yang gagal. berkali-kali kalah di sudut itu. Sampai-sampai aku merasa tidak berhak merasakan hal yang sama. Hal dimana orang lain mendapatnya lebih dulu. Ya..kamu benar..kebahagiaan.
Lalu ada kenyataan yang paling menyesakkan ketika kamu berhasil menempati kolom yang sudah lama sekali kosong di hatiku. Dimana selama ini tidak pernah sudi aku persilahkan kepada orang lain. Sebuah kolom dimana banyak Barisan yang terpaksa kulumpuhkan agar bisa secepatnya sembuh. Dan itu serupa paksaan yang lembut, Yang tanpa aku sadari Alfabet namamu adalah satu dari sekian alfabet penting dalam hidupku.
Aku tersenyum sekaligus merasa nyeri. Tersenyum karena sudah sangat lama tidak merasakan hal yang sama. Nyeri karena aku tau, ada ribuan kilometer yang terhampar. Terjal, jauh, dan entah apa aku sanggup melewati semuanya sendirian??
Lalu kamu menawarkan banyak hal padaku dan menubrukkannya dengan kenyataan yang kini tengah kita jalani. Kamu tau ini rumit sama seperti aku tau ini akan berlangsung sengit. Tapi kamu berbeda , kamu tau apa yang harus kamu lakukan. Lantas kamu memintaku tinggal. dan aku (memang) tinggal.
Kita sama-sama sadar, perasaan dapat berubah sewaktu-waktu. Apalagi aku bisa jadi hadir saat kamu akhirnya menemukan rona merah yang lain. Aku pun seperti itu. Namun aku memutuskan percaya pada taruhan yang kamu buat.
Suatu ketika, mungkin ada masa yang menjadikan kita harus dewasa dan menentukan pilihan. Aku tidak tau… Rahasia Tuhan terlalu menarik untuk dibahas. Dan aku tidak punya trik untuk mengatasinya, jika masa itu tiba, maka ada dua kemungkinan : Aku gagal (lagi) atau aku (akhirnya) berhasil…
Maka kubiarkan buncahan mimpi ini lepas ke langit dan berharap awan menangkapnya. Lalu hujan akan menurunkannya kembali. Dengan harapan kamu menjadi bait terakhir sekaligus bait terindah dari semua bait yang pernah aku tulis..

-Selamat tidur Sayang-

Sleman, Yogyakarta 31-03-2019

Selasa, Maret 12, 2019

Jangan tanya kenapa aku memilihmu

Aku memilihmu.
Karena aku percaya bahwa aku tidak akan kehilangan diriku sendiri.
Bahkan bersama mu, aku tau cara mencintai dan menghargai diriku sendiri.

Aku memilihmu bukan hanya ingin, tetapi aku memilihmu karena aku yakin bahwa surga menjadi dekat karenamu.

Aku punya seribu alasan untuk tidak memilihmu, tapi ketika Tuhan punya satu alasan saja ketika memilihkan dirimu untuk aku, maka keseribu alasan tadi mendadak tak lagi berarti.

Jika kelak kau tanya kenapa aku memilihmu, maka pahamilah sesungguhnya bukan sempurna yang menjadikan cinta, tapi cinta yang menjadikan sempurna. Bersediakah berjuang dan tumbuh bersama?

Ketika aku memilih kamu untuk menjadi teman hidupku maka saat itu aku sudah siap menerima kamu seutuhnya. Aku siap mentoleril setiap keburukan yang ada padamu pada batas-batas tertentu, melipat gandakan kelebihan yang ada padamu hingga merasa cukup bahwa kamulah yang paling mendekati harapanku. Berharap kesempurnaan kepada manusia biasa adalah kesia-sia an. Sebab hanya Allah SWT yang memilikinya.
Selamat istirahat pejuang :)

Yogyakarta, 12-03-2019

Selasa, Maret 05, 2019

Hanya sekedar kata entah atau praduga

Aku bahagia meskipun terkadang menangis sendiri atas apa yang menggangguku. Iya, sendirian.. karena tak semua orang paham dan mengerti tentang apa yang kurasakan. Tak semua orang menjalani apa yang kujalani. Dan, tak semua orang bisa memahami kemana jalan pikiranku.
Mereka mencibir, mereka menjatuhkan bahkan mereka mencoba membuatku menyerah dan keluar dari arena pertarungan.
Aku sempat putus asa. Aku sempat terasing. Bahkan di wilayahku sendiri.
Ya aku bodoh. Harusnya aku sadar bahwa mereka melirikku karena aku punya hal yang mereka tidak punya.
Aku memiliki sesuatu yang tidak pernah bisa mereka miliki.
Ya..ketegaran salah satunya.
Bersediakah bertukar tempat denganku? Ah aku rasa mereka tidak akan sanggup. Karena memang hanya orang-orang terpilih yang bisa melewati semuanya dengan kondisi tidak mati..! Aku contohnya.
Seseorang benar, ini panggungku. Panggung yang berdiri diatas semangat dan rasa sakit yang melebur menjadi satu. Aku pemeran utamanya disini. Aku pula yang menentukan kemana arah panggung ini akan aku bawa. Entah harus menuju kejayaan, entah justru membawaku ke arah sebaliknya dimana para pembenci menunggu kegagalanku. Iya, semua mungkin hanya tentang kata entah.
Tapi berhenti dan menyerah bahkan sebelum melihat garis finish benar-benar tindakan konyol.
Dan hai para pencibir. Aku tidak sekonyol kelihatannya..

Terkadang pohon kecil berharap pohon besar tumbang diterjang angin agar dia bisa menggantikan posisinya sebagai yang terkuat. Disitulah letak para pencibir bersemayam.

Tangerang, 05-03-2019

Minggu, Februari 24, 2019

Mungkin pejuang tak kasat mata

Ada hal yang sedang aku perjuangkan dibalik setiap waktu yang aku sia-siakan. Ada hal yang aku rahasiakan dibalik setiap waktu singkat yang mampu aku berikan. Dan ada hal yang aku rencanakan di setiap detik aktivitas yang bahkan membuat aku tidak bisa setiap saat bersamamu. Kamu bilang aku sibuk, super sibuk bahkan. Mungkin kamu benar, tapi lupakah kamu akan satu hal ? Ada bisikan-bisikan halus yang memang tidak terdengar di telingamu. Lirih-lirih asa yang meski sayup, tapi aku percaya semuanya terdengar jelas oleh Tuhanku dalam wujud doa-doa kecil yang setiap malam aku utarakan dengan sangat serius. Serta dengan tulisan-tulisan ringan yang meski tidak seindah penyair diluar sana, tapi mampu membuat kamu kuabadikan dengan cara berbeda dari orang kebanyakan yang pernah bersamamu. Jadi, ketika aku tidak lagi sempat menyapamu disela-sela sesuatu yang aku perjuangkan, bukan berarti aku berhenti perduli kepadamu. Anggap saja aku menjagamu dengan cara yang paling manis melalui sebuah tulisan, dan dengan cara yang paling lembut melalui sebuah doa. Indah bukan? Tunggu sampai perjuanganku selesai ya :)
Yogyakarta, 24-02-2019

Kamis, Februari 07, 2019

Aku menaruh harap kepadamu yang istimewa Yogyakarta

Tidak banyak yang aku inginkan sebagai laki-laki yang kebetulan dipercaya Tuhan untuk menjagamu. Tidak sebuah harga diri yang akhirnya memaksa kamu harus bangga mengenalkanku kepada semua teman-temanmu. Tidak juga sebuah asumsi dimana kamu dengan bangga memamerkan sosokku agar terlihat bermartabat dibanding laki-laki lain disekitarmu. Dan bukan pula untuk menuntut kamu agar selalu melakukan hal paling sempurna dibanding hal-hal yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang aku jaga sebelum kamu..kamu tau? aku hanya ingin kamu bisa menjaga hati dan kepercayaanku ketika mata dan tanganku sedang tidak bersamamu, ketika sapaan hangat hanya bisa dilakukan oleh sebuah pesan singkat di hp mu. Dan ketika usapan kecil di kening hanya bisa diwakilkan oleh sebuah ucapan selamat tidur di setiap malam mu. Tolong jaga semuanya..Karena percayalah, ketika kamu berhasil menjaganya, kamu akan mendapatkan hal-hal yang tidak berhasil didapatkan oleh orang-orang yang pernah bersamaku dulu.
Kamu tau? Aku mencintaimu melalui sebuah tulisan. Melalui jutaan aksara yang berputar dikepala dan aku rangkum menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan hati. Kamu tidak perlu repot menerka-nerka tulisan ini buat siapa, yang itu tentang siapa, yang bawah milik siapa dan yang barusan membahas siapa. Semua tidak penting..Aku percaya kamu berbeda. Yang mengenalku dengan sangat dalam, yang melihat sesuatu dengan cara kedewasaan, yang menyimpulkan sesuatu dari banyak sisi dan yang selalu menerima keadaan dimana tidak pernah ada lilin menyala ditengah meja ketika  kita makan, tidak pernah terdengar suara ombak ketika kita berbicara dan tidak pernah ada bunga ketika kita bertemu. Mereka bilang aku tidak romantis dan membosankan.. Mungkin mereka benar..Tapi bukankah romantis tidak selalu dibuktikan dengan lilin, ombak dan bunga? Iya setidaknya dengan menulis, kamu aku abadikan dengan cara yang paling manis..cara dimana kamu tidak akan pernah dapatkan dari mereka yang menyebutku tidak romantis.hehe
Yogyakarta, 7 Februari 2019

Rabu, Januari 30, 2019

Segelas susu coklat dan masa depan

Bayangan tentang masa depan selalu terasa lebih manis dari segelas susu coklat yang biasa aku nikmati setiap pagi. Apa memang waktu akan mengantar kamu dan aku sampai pada kenyataan semanis itu? Semoga saja..
Walau kenyatannya aku masih tak bisa membayangkan masa depan dalam wujud yang lain lagi. Segala sesuatunya seperti selalu terhubung dengan kamu.
Kalau aku SUPERMAN, mungkin kamu adalah kekuatan superku. Kamu bisa menguatkanku disatu waktu, dan membuatku tak berdaya diwaktu yang lain. Lihat? kamu memang sehebat itu. Ah, pantas aku bisa mencintaimu sampai begini.

Bagaimana rasanya dicintai sebegini hebat?
Aku hanya ingin selalu bisa jadi satu dari ribuan alasan atas apa yang membuatmu bahagia. itu saja. Sederhana bukan?

Dan jika menjadi bagian masa depanmu adalah apa yang bisa membuat hidupmu baik, jauh lebih baik dari ini, aku akan dengan senang hati mengabulkannya.
Namun jika ternyata suatu waktu terbesit dalam fikiranmu untuk mencari kebahagiaan lebih dari ini, apa kamu yakin akan ada seseorang lain yang punya kemampuan membahagiakanmu lebih dari aku? Cobalah pikirkan lagi. Terkesan sombong memang..tapi bukankah awal dari hubungan kita adalah sebuah kesombongan ? Kesombongan dimana aku yakin bisa menjagamu, dan kamu yakin menyerahkan perasaanmu kepadaku..
Ya..memang tidak ada satupun yang bisa membaca masa depan. Tapi Tuhan selalu memberi kita kesempatan memperjuangkan apa yang kita inginkan, karena ini hidup, bukan tentang Novel usang yang sudah terbaca bagian akhirnya.
Intinya.. Aku telah bersamamu, maka izinkan aku berjuang untuk itu.

Jogjakarta, 30-01-2019

Sabtu, Januari 12, 2019

Padamu untuk sebuah rasa

Rasanya aku selalu punya mimpi yang lebih jauh saat berada disebelahmu. Rasanya hari tak lagi begitu menyusahkan meski gerimis maupun panas menyerang dengan sangat. Kamu membuat aku yakin dan bisa melihat bahwa semuanya akan baik baik saja saat bersamamu. Meskipun terkadang kamu bisa jadi penyebab mood-ku tiba tiba menurun. 
Bersamamu, aku merasa betah menjadi pendengar yang baik. Kamu bukan seorang pencerita yang baik, juga bukan seorang yang benar-benar humoris. Tapi tingkahmu yang sederhana mampu membuatku tertawa dan tersenyum dengan ikhlas. Karena meskipun terkadang candaanmu garing, kamu tetap membuatku mampu melupakan masalahku. Ceritamu yang sebenarnya tak terlalu kupahami pun, tetap saja menarik ketika kamu menceritakannya dengan menggebu-gebu.
Entah kenapa, tapi kamu penenang yang baik. Seperti yang kamu tahu, aku adalah seorang yang mudah gelisah bila terkena masalah. Kamu memberi aku beberapa masukan yang membuat aku lebih tenang. Entah kenapa, tapi aku merasa tenang saat kamu memberiku tatapan teduh dan kata kata sederhana itu. Rasa nyaman itu benar benar terasa ada. Tidak ada yang perlu kamu takutkan. Semuanya akan baik-baik saja. Tetaplah berusaha menunjukkan yang terbaik darimu "katamu".
Hey nona moody-an, maukah membangun Habibie Ainun versi kita??

Jogjakarta, 12-01-2019

Kamis, Januari 03, 2019

Sesederhana itu

Aku ingin menjadi masa depanmu..
Duduk menemanimu bersama secangkir teh bercanda dengan rerumputan basah dengan kaki telanjang.
Aku ingin menjadi masa depanmu..
tertidur pulas di pangkuanmu setelah letih dipermainkan hari.
Aku ingin menjadi masa depanmu..
meletakkan kepala di bahumu, menatap senja dari jendela yang sama.
Aku ingin menjadi masa depanmu.. Mengecup keningmu sebelum malam menyelimutimu menuju pagi.
Aku ingin menjadi masa depanmu..
Tertawa untuk setiap candamu dan memelukmu ketika kau marah.
Aku ingin menjadi masa depanmu..
Menyisipkan cinta di telingamu setiap pagi,
Menyelipkan rindu saat kau pergi.
Aku ingin menjadi masa depanmu..
Menikmati metamorfosa menjadi renta hingga tutup usia.
Dan
Aku ingin menjadi masa depanmu..
bersamamu tanpa spasi dan jeda,
tanpa titik dan koma.
Lihatlah, hanya sesederhana itu,
aku ingin menjadi masa depanmu..




Jogjakarta, 03-01-2019


Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...