Saat malam membuai tidurmu, aku terjaga memikirkanmu, tahukah kamu memikirkanmu adalah satu2nya hal yg paling menyenangkan?
Lihatlah pada malam yang hangat, dia tak lelah menemani rembulan, akupun tak lelah menunggumu disini.
Rasakan pada angin yg datang di sela-sela jendelamu, ia membawa pesan rinduku, simpan pesanku rapi di pikiran dan hatimu Pesan rinduku itu, aku ingin kamu membuka dan membacanya rasa yg sama (rindu).
Aku akan bercerita tentang semua hal, ya bahkan yang nggak penting sekalipun
Aku selalu menyukai setiap perjalanan yg pernah kita tempuh meskipun singkat, karena denganmu maka semua hal menjadi pantas untuk dikenang.
Aku menyukai saat kamu disampingku, karena aku bisa menggenggam tanganmu dan mencium keningmu.
Melihatmu dalam jarak 5 cm, sekedar untuk menyakini bahwa senyummu selalu untukku.
Teknologi tentu tidak akan bisa menggantikan rona yg ada saat kita saling menyentuh
Menjadikanmu hadir disini, tak perlu bantuan teknologi, cukuplah aku memejamkan mata dan kamupun hadir.
Maukah kamu mengingatku dalam setiap doamu?
Aku tak mematahkan semua Asumsimu,aku hanya ingin kau tau semua prasangka dan pradugamu kepadaku itu salah dengan menghakimiku secara kejam,harusnya kau paham itu dan membimbing kesalahanku agar aku bisa memperbaikinya,karena aku ini manusia yg tempatnya salah bukannya malah kau lari mencari pengganti dan terjebak oleh ilusi dan sangat ringan terbawa suasana.
Kembalilah jika memang saatnya aku dan kamu, kita akan kembali, membangun rasa dan asa yang dulu ada. Aku tak pernah menganggapmu pergi, kau hanya singgah ke ranah yang lain saja, hanya untuk membuang rasa jenuhmu. Aku paham, berbeda itu tidak akan pernah menyelaraskan warna yang kita suka tapi menyatukan dari perbedaan itu sendiri. Aku dengan warnaku dan kamu dengan warnamu.
Coretan ini aku tulis dengan perasaan menggebu,selalu membuat genangan yg tak terhindarkan di ujung mataku.
Aku selalu belajar dari setiap perbedaan untuk memahamimu. Aku belajar dari senja setiap sore, belajar dari hujan yang turun dan aku belajar memahami rasa cinta hanya pada satu orang saja, tidak akan kubagi pada siapapun kecuali kamu, sampai aku kembali pada-Nya, tetap kamu.
Lihatlah aku sudah pandai merangkai dan menyusun kata itu semua kulakukan agar bisa mengimbangimu.
Nyonya, bila kelak kita bisa bersama lagi, aku ingin kau tak menjadi pendiam. Aku pernah begitu dekat dengan seorang pendiam, dia terlampau sering memendam resah, dan bodohnya aku tak menyadarinya. Kau sudah tahu bukan akhirnya terjadi seperti apa.
Kelak, bila kau sudah di sampingku, kau tak perlu menjadi begitu pendiam. Bila ada yang kurang tepat dari tingkahku, tolonglah untuk tak sungkan mengatakan. Kau tahu, kegelisahan yang terus menumpuk, prasangka-prasangka yang tidak dicari titik temunya dengan baik, bisa saja menjadi murka di tengah cerita.
Bukankah lebih baik bila kita menyelesaikan masalah-masalah itu lebih dini. Mendiskusikannya bersama untuk mencari jalan keluar. Biar tak ada amarah yang terlalu tinggi, biar tak ada beban yang terlampau berat.
Nyonya, aku paham, bisa saja yang aku lakukan tidak tepat menurutmu. Maka bila kau dapati ada yang keliru dari tindakanku, kumohon dengan sangat kau mau mengingatkan. Sungguh, aku sangat tak ingin mengulangi kebodohan serupa masa lalu. Aku tak ingin kehilangan seorang yang kusayang karena keteledoranku yang terlalu nyaman dengan semua tindakanku.
Bila kelak kita bisa bersama, kumohon kau tak perlu menimbun praduga. Bila ada yang janggal dariku, tanyakanlah. Akan aku terangkan sebaik yang aku bisa. Bila aku tak bisa, bukan tidak mungkin diam-diam aku akan berdiskusi dengan ayah dan ibumu, biar bagaimana pun beliau pasti tahu karaktermu.Kumohon, jangan pilih diam bila mengatakan jauh membuatmu lega. Kumohon, jangan pilih memendam bila mendiskusikan jauh lebih menenangkan.
Kelak, bila aku mulai bertanya kenapa kau diam, kuharap kau tak sungkan untuk mulai bercerita. Karena bila sekali, duakali, tigakali, aku mintamu bercerita tapi kau bilang baik-baik saja, bukan tidak mungkin aku akan menganggap kau bisa menyelesaikannya sendiri.
Kau boleh menjadi pendiam untuk siapa pun bila itu yang membuatmu nyaman. Tapi bila bersamaku, jadilah yang mau bicara, manja pun boleh asal untuk membuatmu bahagia.
Nyonya, aku yakin kau paham, bahwa hubungan yang baik bisa terbangun dengan komunikasi yang baik. Begitupun aku rasa kau paham, bahwa menyelesaikan masalah dengan baik butuh pula komunikasi yang baik.
Nyonya,Aku yakin semua coretanku membuatmu tak nyaman,tapi inilah hatiku yang berbicara,Aku memanglah bukan lelaki romantis seperti apa yg dulu pernah aku ceritakan,tapi setidaknya aku mau belajar disetiap hal yg kau inginkan.Karena aku selalu ingin melihat senyum di wajahmu.
Nyonya, Tak usah bermonolog dengan cermin di kamarmu,cukup dengan hatimu aku yakin kau paham atas semua kesalahanku dan kekuranganku.Lihatlah aku dari sisi yg lain yg belum kau ketahui.Tolong jangan menghakimiku lagi,rasanya sangat sakit.Aku juga tak pernah membencimu sama halnya sepertimu.meski begitu biarlah aku yang Minta maaf untuk semuanya.
Selamat Malam Nyonya,Maaf jika aku tak pernah chat lagi karena ku tahu kau akan jaga perasaan untuknya dan aku takut membuatmu tak nyaman seperti apa yg dulu pernah kau katakan lagipula kau juga tak mengharapkannya.cukup coretan dan celotehan dari jariku ini mewakilinya.Jaga kesehatan dan ibadahmu Nyonya, Tetap sampaikan salamku pada kedua Orangtuamu dan jangan lupa teruslah berbenah menjadi lebih baik lagi,jangan seperti Dewa yang sudah mengetahui akhir sebuah novel yang sudah kau baca dengan membandingkannya dengan alur hidup sebuah hubungan,bagaimanapun kau adalah manusia sama seperti halnya aku,tempatnya salah!!
Kau tinggalkan aku "aku tetap disini"
Kau dengan yang lain "aku tetap setia"
Tak usah kau tanyakan aku punya apa?
"Aku cuma punya Hati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar