Kamis, Maret 22, 2018

Sesulit inikah?tentang air mata dan rasa yang kusebut rindu!!

Aku ingin menjelaskan padamu,tapi bagaimana caranya? aku tak bisa merangkai kata-kata yang indah agar terdengar menyenangkan. Kamu bisa ajari aku?iya benar,aku ingin menjelaskannya padamu. Tapi terlalu sulit untuk mengatakannya,aku juga tak terlalu bisa bicara dengan baik, kadang kata-kata ku belepotan saja,ditambah lagi intonasiku yang masih ambrulradul. Bagaimana ini? kamu bisa ajari aku?
Bagaimana ini terlalu susah untuk ku jelaskan padamu,bahkan aku telah membaca beberapa buku untuk menemukan trik yang tepat untuk mengatakannya. Tapi tetap aku tidak bisa, ini terlalu sulit. Harus bagaimana lagi aku ini?
Aaarrrrrgggggggggg...........!!!
Ini benar- benar susah untuk dijelaskan padamu, kenapa bisa sesulit ini ?

Apa karena aku terlalu menganggap mengungkapnya itu sulit?
Apa aku harus menangis saja?
Aku lelaki, tak mungkin aku melakukannya, kamu tau kan lelaki itu tak boleh menangis?
Tapi kadang hati tak bisa memahami, aku berusaha menenangkannya. Setenang mungkin
Ternyata hati yang tenang, bisa membuat air mata mengalir tanpa diminta.
Aku menangis? Tidak. aku tak menangis,ini karena mataku perih saja,aku ini lelaki, tak mungkin menangis.
Banyak hal yang kadang tak bisa dikatakan oleh seorang lelaki, saat dia tak mau terlihat tak kuat.Aku tak menangis,hanya melakukan refresh air mata saja.
Aku suka merefresh air mata ini, saat tak bisa lagi menahan sesak. ini bukan menangis,tapi cara untuk terlihat tidak menangis.

Harusnya di awal aku tak menaruh apa-apa di matamu.Karena kini begitu sakit rasanya saat menatap kembali. Ada rindu yang dari dulu belum sempat kusudahi,tapi kau segera membawanya pergi. Juga hati yang kau rebut paksa untuk menyudahi janji. Sebelum kita benar-benar menepati.
Harusnya aku tak jatuhkan rasa kepada senyum di bibirmu.Karena kini begitu pilu mendengarkan potongan kalimat selamat tinggal untukku. Dengan mudahnya kau balutkan luka di dada. Tak ada lagi manis manja kata rindu. Yang kau katakan segeralah lupakan aku. Apa kau tak pernah berpikir, bibir manis itu pernah membuatku merasa semuanya tak akan pernah berakhir. Tapi nyatanya kini perpisahan  kau sebut takdir.
Aku tak bermaksud menyalahkan kau yang mengingkari janji. Juga tak mau mengatakan semua luka adalah ulahmu. Hanya saja, setumpuk perih masih saja tersisa. Hingga saat aku tak bisa lagi bersamamu, pedihnya belum juga mereda.
Namun pada akhirnya aku pun harus mengerti. Mencintaimu adalah keputusan yang tak perlu ku sesali. Bagaimana pun aku pernah merasakan hangat pelukmu. Pernah mengecup lembut keningmu. Hanya saja, mungkin alam belum untuk sepakat kita bersama. Biarlah luka ini tetap ku bawa, entah sampai di ujung jalan mana. Entah sampai malam keberapa. Jika kau bahagia, harusnya aku juga bisa bahagia..
Dan sekarang......
Kamu adalah apa yang tidak pernah bosan kupikirkan.
Sekarang ini,entah mengapa rasa ini selalu muncul menghantui.
Sedini ini,entah mengapa semesta sudah menyelipkan kamu pada serangkai kenangan yang muncul tanpa henti.
Ketika aku ingin memulai untuk melupakan, kamu hadir dengan sebuah pertanda,hadir dalam sebuah lingkup yang terasa bukan sesuatu yang berarti buatmu,tapi itu berarti besar buatku,walaupun hanya sederhana,sangat sederhana.Mungkin hanya kebetulan atau kesalahan?

Ingatkah kamu betapa aku teramat yakin bahwa kebetulan demi kebetulan hanyalah sebuah kejutan dari sudut pandang Tuhan? Yang kamu pun tak tahu,akan berartinya itu semua.
Datang membangkitkan kembali jiwaku yang perlahan telah luput akan bayangmu.

Iya,kamu.Jangan menjawabnya dengan tanya, karena aku juga tak mengerti mengapa.
Mataku,jemariku yang terlalu lemah untuk kembali menjelajahi masa-masa di saat kita sempat mengukir cerita. Kita? Atau mungkin aku saja yang menganggap ini sebagai cerita.
Hatiku terlalu sunyi untuk membaca semua kenangan yang kamu tinggalkan,yang tak kuhapuskan,rangkaian demi rangkaian,balasan demi balasan kata yang pernah kita cipta.. Otakku bekerja membentuk kejadian demi kejadian yang tidak mungkin aku lupa.Lalu ingatanku mengerawang ke tempat demi tempat di mana kita sempat singgah.
Dihatiku ada rindu dan didalam rindu itu ada namamu..
Aku rindu. Atau mungkin begitu rindu. Barangkali selama ini aku rindu,namun untuk mengucapnya,mengungkapkannya,jemari ini terlalu kaku,rasa ini terlalu malu.Barangkali selama ini aku rindu,namun tampak ragu apakah kamu juga rasakan hal itu. Dan sekarang ini aku rindu. Karena ia bisa dan boleh dirasakan bahkan oleh hati-hati yang pada akhirnya tak bisa menyatu.Seperti aku, yang saat ini sedang sendirian mendambamu. Bahkan sang malampun tak mampu menghalangi datangnya rasa ini, rindu ini..

Lewat tulisan ini aku hendak mengaku,bahwa sudah hampir setahun aku merindumu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Skenario terbaik-Nya

Sering kali manusia di penuhi rasa kesal juga kecewa, saat harapan tak selaras dengan kenyataan. Namun, inilah kehidupan ... Banyak misteri ...